Kepala BNPT Sebut Jaringan Teroris Terus Bergerak di Masa Pandemi

NUSA DUA- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Boy Rafli Amar menyebut, jaringan teroris masih terus bergerak meski di masa pandemi COVID-19.

“Bahkan perekrutan itu juga terus berjalan selama pandemi COVID-19, dari 200 sekian yang tertangkap di masa pandemi, dapat dikatakan ada 30% background dari jaringan sebelumnya,” jelas Boy saat ditemui di acara BNPT Year-end Counter Terorism Briefing di Nusa Dua, Sabtu (12/12/2020).

Adapun jumlah tersangka aksi terorisme di Indonesia selama tahun 2020 mencapai 232 tersangka. Angka itu terhitung dari Februari hingga awal Desember 2020.

“Selama 2020 khususnya dari Februari sampai dengan hari ini diatas 232 tersangka teroris,” katanya. Boy menuturkan, jumlah 232 tersangka itu di dominanasi oleh dua kelompok teroris yang selama ini sering terlibat bentrok dengan aparat, keduanya yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Islamiyah.

Boy menuturkan, jumlah 232 tersangka itu di dominanasi oleh dua kelompok teroris yang selama ini sering terlibat bentrok dengan aparat, keduanya yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Islamiyah.

Ia meminta masyarakat untuk tetap waspada kepada ajakan apapun yang mengarah pada aksi terorisme. Kewaspadaan itu, juga harus ditingkatkan apalah menjelang akhir tahun dan Hari Raya Natal yang menurut Boy narasi terorisme bisa saja semakin kencang.

“Kalau dari sisi pemanfaatan waktu akhir tahun perlu diwaspadai, akhir tahun itu juga merupakan rentang waktu yang harus diwaspadai ancaman terorisme. Karena ada dua agenda besar yakni natal dan tahun baru,” terangnya.

Disinggung langkah antisipatif yang akan diambil, Boy mengaku semua sudah dipersiapkan dengan matang. Apalagi ada intelejen yang setiap saat memonitor perkembangan yang ada.

“Kalau dari data intelejen, semua termoniter, tapi kita tidak bisa jelaskan. Intinya Kewaspadaan menjelang akhir tahun itu tidak boleh dikurangi, harus ditingkatkan,” tuturnya. (kanalbali