Longsor di Sumedang
Bencana longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu (9/1/2020).
Hingga Sabtu (16/1/2021), korban yang ditemukan tewas terus bertambah dan kini menjadi 25 orang.
Sementara itu, pencarian masih dilakukan terhadap 15 korban yang belum ditemukan.
Dalam peristiwa ini, sebanyak tiga orang mengalami luka berat dan 22 orang luka ringan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyebut, bencana longsor yang terjadi di Sumedang di luar perkiraan pemerintah.
Untuk itu, pihaknya akan menyiapkan lahan baru untuk relokasi warga dan pembangunan rumah menjadi tanggung jawan Kementerian PUPR.
“Saya sudah dapat laporan, pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan, tinggal nanti pembangunannya menjadi tanggung jawab PUPR,” ujar Muhadjir.
Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Dicky Muslim mengatakan, wilayah longsor tersebut memiliki kontur lahan yang curam.
Hal ini berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Pusat Riset Kebencanaan Unpad, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, serta sejumlah alumni FTG Unpad.
“Tadinya wilayah ini bekas tambang batu dan tanah urugan, lalu kemudian diratakan dan dijadikan perumahan,” kata Dicky, Selasa (12/1/2021).
Dicky meminta warga maupun pemerintah daerah waspada terhadap kemungkinan bencana susulan yang akan terjadi di kawasan tersebut.
Sementara itu Jajaran DPP LEMBAGA ANTI KORUPSI REPUBLIK INDONESIA (LAKRI) PROVINSI JAWA BARAT Hari ini Minggu 17 Januari 2021 Menyalurkan Bantuan kepada korban tanah longsor Bencana longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang di pimpin langsung oleh Ketua Dpp Lakri Jawa Barat Amar Suhendar Bersama Jajaran nya, bantuan yang di bawa adalah Sembako dan Uang Tunai yang di peroleh dari Sumbangan Anggota dan masyarakat.
“Aksi sosial ini adalah instruksi Dewan Pimpinan Nasional Lakri, langsung dari Ketua Umum dan Sekjend yang menginstruksi kan langsung kepada Jajaran pimpinan Provinsi dan kabupaten/kota se indonesia untuk supaya Lakri Melaksanakan kegiatan tanggap darurat dan giat Sosial membantu masyarakat yang terdampak Bencana, imbuh Kang Amar Sapaan akrab Ketua Dpp Lakri Provinsi Jawa Barat.
“Kami sudah melaksanakan aksi peduli Bencana di beberapa daerah di jawa barat yang mengalami bencana baik banjir maupun tanah laongsor, dan kegiatan ini akan terus berjalan di semua daerah dan saya menginstruksikan kepada pimpinan Kabupaten kota se jawa barat untuk sigab dan tanggap apabila ada situasi darurat bencana di daerah nya masing masing dan kami DPP LAKRI JAWA BARAT akan turun langsung ke wilayah wilayah yang terjadi bencana. Tutup Kang Amar.
Dari sambungan Telepon Sekjend DPN Lakri Bejo Sumantoro Menyatakan seluruh Jajaran Lakri se indonesia harus cepat tanggab bahu membahu membantu pemerintah apa bila di daerah nya terjadi situasi bencana.
“Ini situasi nya berbeda di tengah pandemi Covid19 negara kita juga di perhadapkan dalam situasi yang sangat sulit di mana bencana terjadi berturut turut mulai dari tanah longsor di Sumedang Jawa Barat, disusul jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Jakarta, banjir di Kalimantan Selatan, gempa bumi di Sulawesi Barat, Banjir Dan Tanah Longsor di Sulawesi utara hingga gunung meletus di Jawa Timur dan kita masih dalam situasi yang sangat sulit karna cuaca dan perubahan iklim yang bisa saja mendatang kan bencana bencana lain di derah. Kata Bejo Sumantoro
“Oleh sebab itu kami menginstruksi kan jajaran kami di daerah untuk membentuk satgas Bencana dan wajib turun langsung ke lokasi bencana membantu masyarskat korban bencana baik tenaga dan bantuan Materi dan juga keperluan lain nya yang di butuhkan masyarakat. Tutup Bejo Sumantoro.
Dalam aksi sosial Bencana longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat Lakri DPP Jawa barat menemui masyarakat terdampak langsung di tempat penampungan serta melihat langsung lokasi Bancana Tanah longsor. Epen Bole