Para legislator dari partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang (KMT), terlibat tawuran dengan politikus lain di parlemen, kemarin.
Mereka baku hantam dan saling lempar usus babi. KeRiBuTan pecah ketika para legislator oposisi mencoba mencegah Perdana Menteri (PM) China Su Tsengchang berbicara tentang polemik pelonggaran impor daging babi amerika Serikat (aS).
Sebelumnya, PM Taiwan Tsai ingwen mengumumkan pada agustus, pemerintah mulai 1 Januari 2020 akan mengizinkan impor daging babi AS.
Daging itu mengandung ractopamine, zat tambahan yang meningkat kan lemak tetapi dilarang di uni eropa dan China, serta daging sapi AS yang berusia lebih dari 30 bulan.
AS menyambut baik dan meng hilangkan hambatan untuk kesepakatan perdagangan bebas AS untuk Taiwan. namun, KMT sangat menentang keputusan tersebut.
Kubu oposisi khawatir tentang keamanan pangan.
Sejak sesi terakhir parlemen dimulai pada pertengahan September, KMT telah memprotes keputusan impor
daging babi den gan memblokir Presiden Su Tseng chang untuk menyam paikan laporan rutin dan menga jukan pertanyaan dengan menduduki podium tempat dia berbicara.
Muak dengan kebuntuan, Par tai Progresif Demokratik (DPP) Para anggota parlemen Taiwan saling melempar usus babi saat tawuran di sidang parlemen, kemarin.
Yang berkuasa memutuskan bahwa mereka akan memastikan Su dapat berbicara pada hari Jumat (27/11/2020), dan mem bentuk penghalang pelindung di sekitarnya saat dia masuk, ketika anggota parlemen KMT meniup peluit, memegang spanduk dan Hello Ambassador membunyikan tanduk udara.
Ketika Su mulai berbicara, anggota parlemen KMT melem parkan ember dengan isi perut babi ke arahnya, dan beberapa anggota parlemen saling baku tinju.
Di antara perkelahian tersebut, adegan paling keras adalah yang melibatkan seke lompok legislator KMT dan Chen Powei dari Partai Pembangunan negara Taiwan.
Su segera mundur, tetapi ke mudian bangkit kembali untuk mencoba dan mengajukan per tanyaan, yang suaranya diredam oleh anggota parlemen KMT.
DPP mengutuk protes tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa membuang isi perut babi adalah pemborosan makanan yang “membuat bau” di lantai parlemen dan “menji jikkan”.
DPP menyerukan untuk kembali ke debat rasional.
KMT menuduh keputusan impor daging babi telah diper cepat dan merupakan ancaman kesehatan. namun, tuduhan itu dibantah DPP. Menurut Reuters, Taiwan adalah negara demokrasi yang kacau dan pertempuran sering terjadi di parlemen.