Lakrinews.com – Kendari, 17-12-2021
Kegiatan Pawai Budaya Tolaki Mepokoaso Sultra Damai yang berlangsung di Lapangan Lakidende Jl Ahmad Yani, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Kamis (16/12/2021) berujung bentrokan antar warga yang menimbulkan korban luka-luka hingga korban jiwa.
Keterangan yang dihimpun media ini menyebutkan, kegiatan pawai budaya yang mulai dilaksanakan pagi hari pukul 09.30 Wita itu bertema “Untuk Mempererat Tali Silaturahmi Antar Sesama Ormas/Masyarakat Suku Tolaki di Sulawesi Tenggara”.
Peristiwa naas ini terjadi di kawasan Kendari Beach, kota Kendari. Berikut ini adalah kronologi bentrokan maut di Kendari dari awal pemicu hingga polisi berhasil membalikkan keadaan menjadi kondusif kembali.
Kronologi bentrokan maut di Kendari ini bermula dari adanya pawai yang dilaksanakan oleh 2.500 orang dari ormas Tamalaki di Lapangan Lakidende, kota Kendari sekitar pukul 09.20 WITA.
Pawai tersebut merupakan Pawai Budaya Tolaki Mepokoaso Sulawesi Tenggara yang mengusung tema “Untuk Mempererat Tali Silaturahmi Antar Sesama Ormas/Masyarakat Suku Tolaki di Sulawesi Tenggara.
Pada awalnya pawai berlangsung kondusif namun situasi kian memanas hingga sekitar pukul 11.40 WITA Pawai Budaya Tolaki Mempekoaso Sultra Damai mencoba menerobos Blokade Polisi yang mengarah ke Jembatan Batremas Kendari.
Pukul 11.50 Wita, sebagian massa Pawai Budaya Tolaki berhasil menerobos Blokade Polisi untuk melewati Jembatan Batremas Kendari.
Pada pukul 12.05 WITA, ada sekelompok massa yang kemudian memisahkan diri dari rombongan untuk melewati Jembatan Teluk Kendari sedangkan sebagian menuju Gunung Jati. Disitulah ada orang yang meneriakkan kata-kata yang diduga tidak pantas yang menantang kelompok massa lainnya. Sehingga terjadi bentrok dan merusak Mobil anak Gunung Jati, Sehingga massa dari Gunung Jati keluar mengamuk dan ada korban dari kelompok Massa Pawai dan Korban sudah dirujuk ke RS. Bahteramas.
Pukul 12.10 Wita, rombongan 1 (satu) Massa Pawai Budaya Tolaki tiba di Pelataran Eks MTQ Jl. Abdul Silondae Kec. Mandonga Kota Kendari.
Pukul 12.28 Wita, rombongan 2 (dua) Massa Pawai Budaya Tolaki tiba di Pelataran Eks MTQ Jl. Abdul Silondae Kec. Mandonga Kota Kendari dan Jumlah Massa sekitar 500 orang dari 2 rombongan yang berkumpul.
Pukul 12.40 Wita, Massa Pawai yang sudah tiba di Finish MTQ Jl. Abdul Silondae Kec. Mandonga Kota Kendari, tidak lama kemudian salah ormas memberikan informasi bahwa ada keributan di daerah pelelangan.
Video :
Beberapa warga yang melihat aksi tersebut tidak menerima baik perbuatan dari oknum anggota ormas Tamalaki sehingga membuat ormas Semut Merah marah dan melakukan penyerangan kepada ormas Tamalaki yang mengakibatkan 2 orang korban luka-luka.
Kemudian pada pukul 13.13 Wita, sebagian warga dari ormas Tamalaki lalu melakukan penyerangan terhadap warga sekitar pelelangan sebagai aksi balasan kepada ormas Semut Merah. Bahkan massa pawai budaya Tolaki yang berada di sepanjang Kendari Beach terus memancing memprovokasi untuk bentrok dengan ormas Semut Merah.
Pukul 13.20 Wita, Massa dari Masyarakat Gunung Jati dengan jumlah sekitar 250 Orang, keluar memblokade Jl. Jend. Sudirman yang arah menuju Pasar Sentral Kota Kendari dan arah jalan ke Jembatan Teluk Kendari
Pukul 13.30 Wita, massa Pawai Budaya Tolaki yg berada di sepanjang Kendari Bis berkelompok-kelompok bersiaga memancing untuk memprovokasi Situasi Melaksanakan tawuran dari Ormas Semut Merah.
Sekitar pukul 13.35 Wita aparat kepolisian bertindak tegas membubarkan massa kedua ormas yang bertikai. Ormas Tolaki dipukul mundur oleh petugas, namun sebagian ormas Tamalaki melakukan perusakan rumah yang ada disepanjang Kendari Beach. Ormas Tolaki juga melakukan pencarian kelompok ormas Semut Merah di lorong-lorong karena ormas Tolaki sudah 3 orang mengalami korban pemarangan yang diduga dari Ormas Semut Merah.
Mengatasi situasi memanas tersebut, pihak kepolisian terus memberikan imbauan dan melepaskan tembakan peringatan kearah ormas Tamalaki. Polisi juga masih memblokade massa ormas Tamalaki yang hendak mengarah ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan digiring kearah Kendari Beach. Sedangkan massa ormas Semut Merah bertahan di kawasan Pasar Sentral Kota Lama yang merupakan basis Semut Merah.
Pukul 14.00 Wita, AKBP Didik (Kapolres Kendari) memberikan Himbauan, sbb :
1. Polres Kendari akan segera menindaklanjuti atas kejadian pemarangan yang terjadi.
2. Meminta agar pihak ormas Tamalaki segera membuat laporan Kepolisian sehingga dapat segera ditindaklanjuti dan menangkap pelaku penyerangan/pemarangan terhadap 2 orang anggota Ormas Tamalaki (Tawon).
3. Meminta kepada Massa agar membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing.
Pukul 13.44 Wita, Ormas Tolaki dipukul mundur oleh pihak kepolisian dan sebagian ormas Tamalaki melaksanakan Pengrusakan rumah yg berada sepanjang Kendari Bis.
Pukul 13.51 Wita, Pihak kepolisian memberikan Himbauan dan melepaskan tembakan peringatan terhadap ormas Tamalaki yang sementara bringas karena pihak Tamalaki ada yang Korban.
Pukul 14.30 Wita, Anggota Brimob Polda Sultra tiba di Jl. Jend. Sudirman untuk membubarkan massa dari Gunung Jati dan Massa Pawai Budaya Suku Tolaki dengan menggunakan Patmor.
Pukul 14.45 Wita, dari Kedua kelompok Ormas masih berada di sekitaran sepanjang Kendari Bis dan mengantisipasi terjadinya tawuran Susulan.
Catatan :
1. Korban kendaraan diantaranya :
a. 4 Unit Motor dibakar dari Ormas Semut Merah hagus terbakar.
b. 1 Unit Mobil Verosa hagus terbakar yang dilakukan oleh Ormas Tamalaki di Samping Jembatan Kembar depan Kantor Pomal Kendari.
2. Adapun Korban dari Ormas Tamalaki 5 orang diantaranya :
a. 3 korban pemarangan dirawat di RS. Bahtremas.
b. 1 (Satu) orang Korban Busur.
c. 1 orang masyarakat korban pemarangan dari Ormas Tamalaki saat melintas Bay pas.
*Demikian dilaporkan, JHN.